Koes Plus, band terbesar di Indonesia, demikian kerap disebut-sebut. Ironisnya, akurasi sejarah terbentuknya band ini secara utuh tak terawat sehingga tak banyak dipahami bahkan oleh mTotok ARereka yang mengklaim sebagai penggemar Koes Plus paling fanatik sekalipun. Kutipan yang disalin dari group FB salah sebuah kelompok penggemar dan pelestari Koes Bersaudara dan Koes Plus di bawah ini menunjukkan bahwa tak saja miskin pengetahuan, kelompok penggemar bahkan kerap menjadi pelaku pemburaman sejarah itu sendiri. Mari disimak:
Dari kelompok Koes Bersaudara ini lahir lagu-lagu yang sangat populer hingga saat ini seperti : Bis Sekolah, Dara Manisku , Telaga Sunyi, Pagi yang Indah dan masih banyak lagi. Ketika salah satu anggota Koes Bersaudara yaitu Nomo Koeswoyo keluar lalu digantikan Murry sebagai drummer, maka nama Koes Bersaudara berubah menjadi Koes Plus.
Sebagaimana terbaca di atas, kutipan yang diambil pada April 2014 tersebut menyebut terbentuknya Koes Plus sebagai semata karena keluarnya Koesnomo alias Nomo sang drummer yang digantikan Kasmuri alias Murry. Komunitas yang mengaku penggemar dan pelestari Koes Plus sekalipun ternyata tak paham/ tak mengetahui bahwa “Plus” pertama di tubuh Koes Plus tak saja Kasmuri, akan tetapi juga seorang pemuda duapuluh tahunan bernama Adji Kartono. Adji adalah “Plus” pertama di tubuh Koes Plus bersama Kasmuri. Bahkan menurut Adji yang lebih dikenal sebagai Totok AR ini, keberadaannya di Koes Plus mendahului masuknya Kasmuri alias Murry. Dua huruf “A.R” di depan namanya adalah nama sang Ayah, Adji Rahman, yang juga dipakai oleh kakak perempuannya, Titiek A.R., dan Lies A.R., keduanya gitaris Dara Puspita. Adji Kartono inilah bassplayer pertama supergrup ini dan bukannya Koesrojo alias Jok Koeswojo seperti yang disangka-sangka orang.
Mengapa tak banyak yang mengerti dan memahami sejarah Koes Plus sebagaimana terindikasi dari kalimat yang dibaca dari definisi group FB tersebut di atas? Bisa jadi, hal ini dikarenakan Totok A.R tak lama bergabung dengan Koes Plus, hanya lebih kurang selama satu tahun. Sejak album Volume 2, Totok lagi ada di dalam tubuh Koes Plus. Selain itu, bukan suatu kebiasaan baku rekaman di tanah air, terutama pada masa itu, untuk menyebut personil dan juga instrumen/peran yang dimainkan dalam band. Namun begitu, kesemua hal itu sudah tentu bukanlah alasan untuk mengingkari sejarah keanggotaan