Kuburan 'Air' Misterius di Seluruh Dunia

 http://www.monoel.com/
Pada zaman dahulu, peperangan dan wabah penyakit sering menjadi penyebab utama adanya kuburan massal.
Orang-orang atau penduduk yang dianggap dapat membahayakan penguasa pun juga sering menjadi korban pemakaman bersama.

Namun, ada beberapa dari kuburan massal tersebut tidak hanya terletak di tempat yang tak wajar, tapi juga basah.
Seperti dikutip dari Listverse.com, Minggu (6/11/2016), 5 kuburan massal berikut ini terletak di dalam air.
Berikut selengkapnya 5 kuburan air massal:

1. Danau Kerangka
Danau Roopkund terletak 5.000 meter di atas permukaan laut, di pegunungan Himalaya, India. Ada yang menarik dari tampilan danau beku yang meleleh selama musim panas itu.
Selama 1 bulan lamanya, air danau akan meleleh dan mengungkapkan penampakan ribuan kerangka manusia.
'Kuburan Air' itu pertama kali ditemukan pada abad 19, dan kemudian kembali terungkap pada 1942 oleh polisi hutan. Akibat banyaknya potongan tubuh manusia di lokasi itu, danau itu mendapat julukan 'Skeleton Lake'.
Pada 1942 kerangka manusia itu dipercaya merupakan prajurit Jepang. Tapi, hal tersebut dibantah dengan cepat, setelah penelitian menunjukkan usia tulang itu lebih tua.
Uji radio karbon menunjukkan bahwa tulang-belulang tersebut berasal dari 850 SM. Beberapa teori pun bermunculan, mencoba mengungkap bagaimana kerangka itu bisa sampai di Roopkund.
Ada yang mengatakan tulang-belulang itu berasal dari orang yang tewas dalam letusan gunung, ritual bunuh diri, atau serangan musuh yang brutal.
Namun, sebuah penelitian pada 2003 menunjukkan bahwa orang-orang itu diduga tewas akibat hujan es yang disertai angin ribut.
Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan kondisi kerangka yang rusak hanya di bagian atas, sementara hampir semua bagian bahu ke bawah utuh.

2. Makam Tengkorak Keramat

Pada 2009 arkeolog melakukan penyelaman ke dasar danau pra-sejarah di Swedia dan menggali Makam Tengkorak Keramat atau Tomb of the Sunken Skulls.
Terletak di bagian timur pantai Danau Vatteran, kuburan itu berisikan koleksi tengkorak berusia 8.000 tahun yang ditancapkan pada tombak.
Peneliti menemukan tengkorak dan pecahan-pecahan batok kepala lainnya, yang berasal dari 11 individu termasuk laki-laki, perempuan, dan anak-anak.
Dua tengkorak ditusukkan pada tombak, dan yang lainnya menunjukkan bahwa kepala itu dulunya juga ditombak. Pada kuburan yang dibuat di perairan dangkal danau itu, arkeolog juga menemukan tulang manusia, hewan, alat tanduk, dan batu.
Berbagai macam teori dikemukakan, mencoba memecahkan misteri kuburan tersebut. Beberapa di antaranya menyatakan tengkorak yang ditombak tersebut adalah 'piala' musuh tewas saat pertempuran.
Teori lainnya menyebutkan bahwa danau itu makam cadangan yang dijadikan tempat pembusukan, sebelum akhirnya dikuburkan di dasar danau.
Tengkorak itu juga diduga digunakan sebagai alat proses ritual yang biasa dilakukan oleh bangsa Swedia kuno lainnya.

3. Lubang Hitam
Sekelompok penyelam menemukan kerangka manusia yang diduga berasal dari penduduk asli Amerika tertua.
Kuburan itu terletak di dalam perairan sebuah gua di Meksiko dan dikenal dengan sebutan Hoyo Negro atau Lubang Hitam.
Kerangka manusia berusia 12.000 tahun tersebut milik seorang wanita, yang disebut 'Naia' oleh para ilmuwan.
Naia diduga jatuh dari ketinggian 30 meter dan tewas, saat mencari air di gua kuno yang hampir selalu kering kala itu.
Ketinggian air gua tersebut naik antara 10.000 dan 4.000 tahun yang lalu, membanjiri Lubang Hitam dan 'menyembunyikan' jasadnya.
Antropolog telah lama menduga bahwa penduduk Amerika kuno memiliki kesamaan dengan orang Afrika, Australia, dan orang-orang Pasifik Selatan.
Penduduk asli AS itu memiliki wajah kecil, mata besar, dahi yang menonjol, hidung pesek, gigi menjongkang.
Naia merupakan contoh dari morfologi kuno yang hasil DNA-nya cocok dengan penduduk asli AS modern. Penelitian gen ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan pada penduduk AS kuno.
Comments
0 Comments